IndoBeauty Expo 2025 Siap Digelar, Jadi Panggung Strategis Pertumbuhan Industri Kecantikan Nasional
Posted by: Alvin Pratama | 01-08-2025 21:47 WIB | 383 views

INFOBRAND.ID— Industri kecantikan dan perawatan diri di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Statista yang disampaikan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, nilai industri kosmetik nasional diproyeksikan mencapai USD 9,7 miliar pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 4,33% hingga 2030. Pertumbuhan ini menjadi bukti tingginya permintaan terhadap produk kosmetik lokal dan kontribusi nyata sektor ini terhadap perekonomian nasional, terutama dalam penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha baru bagi pelaku IKM.
Sejalan dengan momentum tersebut, Krista Exhibitions kembali menghadirkan IndoBeauty Expo 2025, pameran industri kecantikan berskala internasional yang telah memasuki penyelenggaraan ke-15. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, pada 7–9 Agustus 2025 di Hall C1 dan C2, Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran.
Pameran tahun ini akan diramaikan oleh lebih dari 120 perusahaan dari dalam dan luar negeri, mencakup negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, China, Thailand, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Uni Emirat Arab, dan tentunya Indonesia. Kehadiran peserta internasional diharapkan memperluas jejaring bisnis sekaligus membuka peluang kolaborasi lintas negara.
Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions, menyatakan bahwa IndoBeauty Expo telah menjadi platform utama bagi pelaku industri untuk memperkenalkan inovasi produk, teknologi terbaru, dan layanan unggulan.
> “Pameran ini bukan hanya ajang promosi, tetapi juga ruang strategis yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan industri dalam satu ekosistem bisnis yang dinamis dan kolaboratif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Daud berharap pameran ini dapat mendorong pertumbuhan industri secara menyeluruh dan memperluas akses pasar, baik di tingkat regional maupun internasional.
Senada dengan hal tersebut, Solihin Sofian, Ketua Umum Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK Indonesia), menegaskan pentingnya IndoBeauty Expo sebagai ruang kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan industri kecantikan, termasuk perubahan tren konsumen dan implementasi wajib halal kosmetik pada 2026.
“Pameran ini menjadi momen penting untuk menjawab tantangan sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai ikon kosmetik halal dunia,” ungkapnya.
Rangkaian IndoBeauty Expo 2025 dirancang dalam berbagai format, mulai dari seminar, workshop, hingga talkshow inspiratif. Isu regulasi halal menjadi sorotan utama, dengan seminar dari LPPOM bertajuk “2026 Wajib Halal: Strategi Praktis untuk Industri Kosmetika” dan diskusi “Claim VS Over Claim? Halal 2026?” yang relevan bagi pelaku usaha dalam menghadapi regulasi mendatang.
Tak hanya itu, pameran juga menghadirkan sesi edukatif seperti seminar dari Fakultas Kedokteran Gigi bertema “The Importance of Caries Prevention for Children’s Growth and Development”, serta berbagai sesi interaktif seperti “3-Minute Commute Makeup Tutorial” dan demo makeup “Showty Glam the Stage”. Talkshow bertema “Maklon Cerdas, Produk Laris” akan menjadi forum diskusi menarik bagi pelaku bisnis kecantikan.
Salah satu program unggulan tahun ini adalah Business Matching yang digelar setiap hari selama pameran, dengan dukungan dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO). Program ini membuka peluang kolaborasi antara brand kecantikan dengan pelaku ritel untuk mempercepat ekspansi pasar dan membentuk kemitraan bisnis berkelanjutan.
Penyelenggaraan IndoBeauty Expo 2025 didukung oleh berbagai instansi pemerintah dan asosiasi industri, antara lain Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Pariwisata RI, PPAK Indonesia, Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), dan APRINDO.
Dengan berbagai agenda penting dan partisipasi lintas negara, IndoBeauty Expo 2025 diyakini akan menjadi barometer pertumbuhan industri kecantikan Indonesia sekaligus memperkuat daya saing produk lokal di pasar global.